Selasa, 17 September 2013

Awad Rasyid Baswedan Tutup Usia

Satu lagi anggota Dewan Pembina Yayasan Kemashatan Umat (YKU) Yogyakarta tutup usia, yaitu Bapak Drs. H. Awad Rasyid Baswedan pada hari Jum'at 13 September 2013 di Yogyakarta. Pak Awad Rasyid Baswedan adalah  putra dari tokoh pergerakan nasional, Abdurrahman (AR) Baswedan. Bapak Awad Rasyid Baswedan  lahir di Kudus 3 September 1934.
Bapak Awad Rasyid Basewedan menikah dengan Ibu Aliyah pada hari Ahad, 24 Dzulhijjah 1387 H/ 24 Maret 1968 M dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu: Anies Rasyid Baswedan (salah satu peserta konvensi Calon Presiden di Partai Demokrat), Ridwan Baswedan dan Abdillah Baswedan
Kesan umum bahwa orang keturunan Arab itu keras, ternyata sama sekali tidak terjadi pada pribadi Bapak Awad Rasyid Baswedan. Pribadinya lembut, santun dan sangat menghargai orang lain. Itulah sosok pribadi Bapak Adaw Rasyid Baswedan. Selamat jalan bapak Awad Rasyid Baswedan, semoga amal baiknya diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan dapat meneruskan cita-cita dan pejuangannya.  Selengkapnya...

Read more...

Minggu, 14 Oktober 2012

Dewan Pembina YKU Terbentuk

Hari Jum'at, 12 Oktober 2012, wajah Ibu Marfu'ah nampak berninar-binar. Ia merasa sangat berbahagia menyambut satu persatu tamu yang hampir semua teman seperjuangan dulu semasa di Masyumu atau di PII. Hari itu di rumahnya, Suronatan dilaksanakan Rapat Dewan Pembina Yayasan kemaslahatan Umat (YKU). Hadir dalam kesempatan langka itu, antara lain: Zakky Mubarok Latief. Zamzuri Umar, Abdullah Efendi, Samsudin Daim, Abdul Hadi M, Djoko Prabowo Saebani, Drs. H. Ngatidjan, H. Syukri Fadloli, H. Zainal Muttaqien, Fachruidin Fatah, dan generasi termuda M. Mahlani. Keakraban, kekeluargaan dan kebersamaan sungguh sangat terasa dalam pertemuan yang sangat jarang terjadi itu. Di antara mereka saling bertanya umurnya. Rata-rata dari tokoh-tokoh generasi awal PII ini sudah mendekati 80 tahun. Bahkan Ibu Marfu'ah umurnya sudah lebih dari 80 tahun. Sungguh momen yang sangat monumental dalam perjalanan mantan aktivis PII itu, yang di usia senjanya itu, beliau-beliau dipercara untuk nyepuhi di YKU. Akhirnya, diputuskan susunan Dewan Pembina YKU yang baru sebagai berikut: 1.Drs. H. Abdullah Effendi (Ketua) 2.H. Djoko Saebani SH, M.Hum (Wakil Ketua) 3.H. Syukri Fadholi, SH (Wakil Ketua) 4.H. Zainal Muttaqin, SH (sekretaris) 5.Mulyono Machasi (Wakil Sekretaris) 6.Hj. Marfu’ah Djamal 7.Drs. H. Awad Rasyid Baswedan 8.Prof. Dr. Al Ganis Rasyid Baswedan 9.Drs. H. Ngatidjan NS, MA 10.H. Abdulhadi Marjuned 11.Drs. H. Zaky Mubarok Latif 12.Drs. H. Sunardi Syahuri 13.Ketua Wanita Islam Wil. DIY 14.Ketua PW PII Yogbes Sementara itu, beberapa tokoh yang ada di Jakarta, ditempatkan sebagai anggota Kehormatan,antara lain: 1.Drs. H. M. Yusuf As’ari 2.Drs. H. Hidayat 3.H. Supriyo, SH 4.Irjenpol H. Hari Soenanto 5.H. Hisyam Djawhir6. Selengkapnya...

Read more...

Minggu, 05 Februari 2012

Musywil III dan Sarasehan "Merawat NKRI" Berlangsung Meriah

Pelaksanaan Musyawarah Nasional (Musywil) k-3 dan Sarasehan Kebangsaan "Merawat NKRI" Perhimpunan Keluarga Besar PII Wilayah Yogyakarta, pada hari Ahad, 5 Pebruari 2012 berlangsung meriah. Kegiatan Musywil III Perhimpunan KBPII yang bertempat di Hotel Jogjakarta Plaza ini dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Pusat, yaitu Sutrisno Bachir, mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), yang sekarang ini menyatakan menjadi orang terselamatkan bisa beribadah dengan khusyu' dan dapat berkonsentrasi memberikan perhatian kepada uumat.

"Kita sangat bersyukur, pelaksanaan Musywil dan Sarasehan Kebangsaan berjalan lancar, meriah dan pesertanya melampaui target", demikian kata salah satu panitia pelaksana, M. Mahlani. Hampir semua utusan Pengurus Cabang di WIlayah Yogyakarta Besar bisa datang,; seperti: Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten dan Kota Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupatan Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purwokerto, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, dan bahkan ada yang hadir dari daerah-faerah lain, seperti: Jakarta, Bandung, Surakarta, Semarang, Klaten, Lamongan, Surabaya dan sebagainya.
Pelaksanaan MusywilIII mengadendakan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan pemilihan formatur untuk periode 2012 - 2016. Terpilih secara aklamasi, sembilan orang sebagai formatur Perhimpunan KBPII Yogyakarta periode 2012 - 2016 yaitu: Mohammad Halimi, Ahmad Subagyo, Ananta Hery Pramono, Taufiqurrahman, H. Ngatidjan, Sigit Gauri Sangkar, Trias Setyowati, M. Mahlani, Joko Kahar. Kesembilan orang tersebut diberi amanat untuk menentukan Ketua Umum dan pengurus lengkap periode 2012 - 2016.
Selesai Musywil, agenda dilanjutkan dengan Sarasehan Kebangsaan "Merawat NKRI" menampilkan nara sumber: Ketua MK, Moh. Mahfud MD, Ketua Umum Pengurus Pusat KBPII, Sutrisno Bachir, dan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Sementara bertindak sebagai moderator adalah Muslih Zainal Asikin.
Selengkapnya...

Read more...

Senin, 30 Januari 2012

Undangan Terbuka Musywil ke-3 KBPII Yogbes

Pengurus Wilayah Perhimpunan Keluarga Besar (Perhimpunan KB PII) Yogyakarta Besar akan menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-3 dan Sarasehan Kebangsaan pada hari Ahad, 5 Pebruari 2012 pukul 09.00 – 16.00 WIB bertempat di Hotel Jogjakarta Plaza. Agenda utama Musywil ke-3 ini antara lain, penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus, perumusan program periode 2012 – 2016, penyampaian program Pengurus Pusat Perhimpunan KBPII dan pemilihan Ketua Umum/formatur periode 2012-2016. Musywil ke-3 ini akan dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan KBPII, Sutrisno Bachir dan dihadiri oleh segenap Pengurus Wilayah Perhimpunan KBPII Yogyakarta Besar dan utusan cabang.

Sementara itu, Sarasehan Kebangsaan mengambil tema “Merawat Kebangsaan dalam perspektif budaya, hukum, ekonomi, agama dan politik”, akan mengadirkan beberapa nara sumber, antara lain: Sri Sultan Hamengkubuwono X (perspektif budaya), Sutrisno Bachir (perspektif ekonomi), Prof. Dr. Mahfud MD (perspektif hukum), Dr. Hidayat Nur Wachid (perspektif agama) dan Anas Urbaningrum (perspektif politik). Bertindak sebagai moderator dalam sarasehan ini adalah Muslih Zainal Asikin MBA.
Diharapkan semua eksponen Keluarga Besar PII Yogyakarta Besar dapat menghadiri Musywil dan Sarasehan Kebangsaan yang sekaligus sebagai ajang silaturrahmi berbagai eksponen lembaga sosial-kemasyarakatan, partai politik, kepemudaan, mahasiswa dan pelajar. Informasi lebih detail penyelenggaraan kegiatan ini dapat menghubungi M. Mahlani di nomor 0274-7884217/4537301/081328075005, Ahmad Subagyo: 0811257620 atau Mohammad Halimi: 08121560873.
Selengkapnya...

Read more...

Minggu, 09 Oktober 2011

Jusuf Kalla Tutup Munas KBPII ke-4

Jusuf Kalla, the real vice president, menutup Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) di Hotel Gran Senyiur Balikpapan Kalimantan Timur, Ahad, 9 Oktober 2011. Hadir dalam penutupan Munas yang bertempat di Ball Room Hotel Gran Senyiur Balikpapan ini, sejumlah pejabat tinggi dan mantan pejabat tinggi, antara lain: AM. Fatwa, Sofyan Jalil,Yusuh Asyari, Komisioner KY-Ibrohim, Ryas Rasyid dan peserta Munas yang berjumlah 500 an orang.

Sebelum penutupan Munas, dilaksanakan Dialog Kebangsaan yang dimoderatori oleh Prof. Ryas Rasyid, mantan Ketua Umum KBPII dua periode lalu. Jusuf Kalla yang bertindak sebagai salah satu nara sumber dalam forum tersebut menegaskan bahwa negara apapun dapat maju karena kepemimpinan. Karena itu, lanjutnya, leader dituntut selalu dapat memberikan teladan, inspirasi dan motivasi kepada seluruh stake holder yang dipimpinnya. Tetapi, di samping itu, negara yang maju juga ditopang oleh pengusaha. Dua kekuatan inilah yang banyak menentukan arah dinamika kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan.

Di samping itu, Ketua Dewan Hohormatan KBPII ini juga menegaskan bahwa sejarah Islam di Indonesia adalah sejarah pergerakan. Hal ini diawali oleh Serikat Dagang Islam yang kemudian berkembang menjadi Sarekat Islam (SI), merupakan organisasi yang meletakkan dasar-dasar pergerakan umat Islam di nusantara. Karena itu, Saudagar Bugis yang belum lama ini menjadi duta Komodo ini memberikan menegaskan bahwa KBPII diharapkan dapat menjadi organisasi yang benar-benar dapat mentransformasikan perjuangan umat Islam Indonesia. Lebih-lebih lagi, Pak JK juga berharap bahwa PII harus dapat tampil lebih progresif, jangan malah alumninya yang lebih aktif.
Hanya saja, Pak Jusuf Kalla juga mengingatkan bahwa titik lemah umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya adalah di bidang perdagangan atau dunia usaha. Inilah tantangan besar yang perlu mendapat perhatian KBPII. Padahal, perjalanan sejarah bangsa Indonesia, khususnya umat Islamnya adalah diawali dengan kebangkitas dunia usaha.
Selengkapnya...

Read more...

Kamis, 03 Maret 2011

Pengajian YKU ke-43

Pengajian rutin dua mingguan YKU ke-43 dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Maret 2011. Hadir dalam pengajian tersebut, antara lain: Ketua YKU, bapak H. Zamzuri Umar dan Ibu, bapak Syamsudin Daim dan Ibu, Bapak Mulyono Machasi dan Ibu, bapak Moh. Halimi, Bapak Bun Yamin, Bapak Muhammad Natsir, Bapak Fachrudin Fatah, Bapak Sutrisno, dan para aktivis PW PII Yogyakarta.
Pada pengajian ke-43 ini bertindak sebagai pemberi taushiyah adalah ustadz H. Ridwan Hamidi, Lc yang memfokuskan kajian yang berkaitan dengan hadits berikut:
"Allah melihat pada penampilan dan fisikmu, tetapi Allah melihat pada hati dan amal kalian". HR. Muslim

Hadits di atas menunjukkan bahwa Allah SWT menjadikan tolok ukur sesuatu itu tidak pada materi semata atau bentuk fisik. Tetapi tolok ukur kebaikan itu terletak pada ketaqwaan. Bahwa ketika kita dihadapkan pada pilihan - prioritas: memperbaiki fisik - lahiriah atau memperbaiki batin. Maka prioritasnya adalah memperbaiki batinnya (hati) dan sikap - akhlak.
Selengkapnya...

Read more...

Kamis, 13 Januari 2011

Pengajian YKU ke 41: Taat kepada Allah, Rasul ullah dan Ulil Amri

Pengajian reguler dua pekan YKU ke 41 dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Januari 2011. Pemberi taushiyah pada pengajian yang bertempat di Gedung YKU ini adalah H. Ridwan Hamidi, Lc. Pengajian putaran pertama di tahun 2011 ini mengambil tema tentang taak kepada Allah, Rasul Allah dan ulil amri.

"Taatlah kamu sekalian kepada Allah, taat Rasululullah dan kepada ulil amri".
Ayat di atas memnberikan informasi kepada kita bahwa setiap orang dianjurkan untuk taat kepada Allah SWT, Rasul Allah dan pemerintah.

Ada istilah yang berbeda pada ketaatan kepada Allah-Rasulullah dan ketaatan kepada pemerintah, yaitu adanya kata "taat". Pada pernyataan kepada Allah dan Rasulullahdiawali dengan kata "taat", sementara kepada pemerintah tidak diawali dengan "taat". Ini mengindikasikan bahwa ketaatan kepada Allah - Rasulullah berbeda dengan taat pemerintah.
Taatkepada Allah dan Rasul Allah dengan diawali kata "taat" ini bersifat mutlak. Artinya bahwa ketaatan kepada Allah dan Rasul Allah itu tanpa pilih-pilih. Semua perintah Allah dan Rasul Allah itu mutlak untuk dilaksanakan. Sementara taat pemerintah itu bersifat tidak mutlak. Artinya ada kondisi atau situasi tertentu yang memberikan kesempatan bagi kita untuk harus taat kepada pemerintah atau tidak.
Taat kepada Allah artinya menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman hidup. Sementara taat Rasulullah itu artinya menjadikan sunnah atau hadits-hadits Rasulullah itu menjadi pedoman hidup.
Di sisi lain, taat kepada ulil amri dalam bahasa Indonesia diartikan dengan pemerintah. Tetapi ulil amri ini juga bisa berarti imam, ataupun pimpinan dalam sebuah perjalanan atau kegiatan tertentu.
Selengkapnya...

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP