Kamis, 31 Desember 2009

Tingkatan Syukur

Pengajian YKU ke-23 dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Desember 2009 dengan nara sumber H. Ridwan Hamidi. Tema yang disampaikan adalah mengenai syukur.

Tiga tingkatan (rukun) syukur:
1.Syukur dengan hati. Dengan hati kita meyakini bahwa nikmat apapun yang kita rasakan adalah dari Allah SWT. Ini adalah tingkatan minimal yang harus dilakukan oleh setiap muslim. (An Nahl: 53)
“Dan tidak ada satu nikmat pun yang ada pada kalian selain dari Allah SWT”.
Ini adalah bagian mendasar dari pemahaman terhadap syukur.

2.Syukur dengan lisan. Syukur dengan lisan dilakukan berdasarkan surat Ad Duha: 19
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan”.
Ada dua tafsiran: 1) menampakkan nikmat tersebut dalam keseharian (ada perubahan dalam diri kita). 2) diperbolehkan menginformasikan atas nikmat yang kita terima dengan dasar bukan untuk menyombongkan diri.
Karomah yang dimiliki para tabiin adalah lebih banyak dibandingkan yang diberikan kepada para shahabat (Ibnu Taimiyah) dengan maksud untuk memberikan kekuatan spiritual bagi pribadi-pribadi para tabiin.
Riya: menampakkan amal agar bisa dilihat orang dan sum’ah adalah menampakkan amal kepada orang agar didengar orang lain.

3.Syukur dengan amal perbuatan. Syukur ini berarti bahwa ketika nikmanya bertambah, maka amal dan ketaatannya juga bertambah. Syukur ini adalah tingkatan yang tertinggi, karena belum tentu semua orang bisa melakukannya. (QS. Ibrahim:7):
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Bersyukur itu perlu istiqamah. Istiqamah hanya dipakai dalam dua konteks, yaitu amal sholeh dan kontinyu (keberlanjutan). Dalam kemaksiatan tidak relevan diterapkan terminologi istiqamah.

Agar istiqamah dalam bersyukur, maka perlu langkah-langkah berikut :
1.Berdoa, memohon kepada Allah SWT agar diberi istiqamah. Nabi pernah berdoa diberi kekuatan untuk tetap berdzikir, bersyukur,dan beribadah dengan baik kepada Allah.
اللهم اعنى على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك.
2.Mencari lingkungan, komunitas atau teman-teman yang dapat mendukung rasa syukur.
3. Membaca dan mempelajari kisah orang-orang sholeh Selengkapnya...

Read more...

Sabtu, 19 Desember 2009

Pleno KBPII diajukan

PLENO Perhimpunan Keluarga Besari PII Wilayah Yogyakarta Besar diajukan hari Ahar 20 Desember 2009 bertempat di rumah Bapak H. Ngatidjan di Pangenrejo Purworejo pukul 13.00 WIB. Pengurus KBPII dari Yogyakarta, rencana akan berangkat bersama dengan mobil dari rumah Taufiqurrahman di Kadipiro kira-kira berangkat pukul 11.00 WIB. Selengkapnya...

Read more...

Sabtu, 12 Desember 2009

Pleno KBPII Yogyakarta Besar

Kepengurusan Perhimpunan Keluarga Besar PII Wilayah Yogyakarta Besar di bawah kepemimpinan Bapak Ngatidjan telah berjalan lebih dari tiga tahun, sejak dilantik tanggal 6 Juni 2006 di Asrama Haji Jl. Lingkar Utara Yogyakarta. Ini artinya secara kelembagaan, perlu segera dilaksanakan evaluasi secara keseluruhan perjalanan organisasi, termasuk sisi kepengurusannya. Untuk itu, pada tanggal 25 Desember 2009 akan diselenggarakan Pleno lengkap Pengurus KBPII Yogyakarta Besar di Purworejo. Pada pertemuan ini, disamping akan mengagendakan evaluasi kepengurusan dan program, juga membicarakan penyelesaian pembangunan Gedung YKU Yogyakarta yang sementara ini masih tersendat-sendat oleh persoalan anggaran.
Acara tanggal 25 Desember 2009 ini memiliki makna yang sangat penting bagi Keluarga Besar PII. Paling tidak - forum tersebut dapat menjadi ajang merekatkan lati kebersamaan dan persaudaraan bagi para eksponen alumni PII. Pertemuan 25 Desember di Purworejo terbuka bagi semua keluarga besar PII di Wilayah Yogyakarta Besar. Selengkapnya...

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP